Rabu 09 Nov 2022 16:54 WIB

Akhir Pekan Ini Bakal Ada Hujan Meteor Taurid Utara

Hujan meteor Taurid Utara bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Hujan meteor (ilustrasi).
Foto: ist
Hujan meteor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Banyak fenomena alam yang terjadi pada bulan November. Setelah gerhana bulan total atau super blood moon yang terlihat pada Selasa (8/11/2022), Sabtu (12/9/2022) nanti akan terjadi hujan meteor Taurid Utara.

Hujan meteor adalah sejumlah meteor yang melewati permukaan bumi dalam jumlah banyak sehingga terlihat seperti hujan. Meteor sendiri merupakan ketampakan jalur jatuhnya meteorid ke atmosfer bumi.

Baca Juga

Ketampakan ini disebabkan oleh panas yang dihasilkan tekanan ram, yaitu tekanan pada objek yang melintas dengan kecepatan tinggi saat memasuki atmosfer bumi. Serpihan batuan kecil, berukuran kurang dari 12 meter atau meteorid yang berasal dari asteroid, komet atau planet, memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan tinggi. Inilah yang menyebabkan terjadinya hujan meteor.

Dikutip Edusainsa BRIN, Rabu (9/11/2022), selama bulan November-Desember, ada 13 hujan meteor yang terjadi. Sebelumnya, pada 6 November, telah terjadi Andromedid, hujan meteor dengan titik radiant (titik asal kemunculan meteor) terletak di konsteleasi Andromeda.

Hujan meteor Taurid Utara merupakan hujan meteor dengan titik radiant terletak di konstelasi Taurus bagian utara dekat gugus bintang Pleiades. Hujan meteor ini aktif sejak 20 Oktober hingga 10 Desember, berintensitas maksimum 5 meteor/jam saat di zenit pada 13 November.

Fenomena ini bisa disaksikan di seluruh Indonesia, dari arah timur laut setelah matahari terbenam (12 November) hingga terbenam di arah barat laut sebelum matahari terbit (13 November). Intensitasnya yang terlihat dari Indonesia hanya 3-4 meteor/jam karena ketinggian titik radian saat transit antara 57-74 derajat di atas ufuk utara.

Hujan meteor ini juga berasal dari sisa debu komet 2P/Encke yang mengorbit matahari dengan periode 3,3 tahun. Kelajuan geosentrik meteor ini mencapai 104.400 km/jam. Pemisahan hujan meteor Taurid menjadi Taurid Utara dan Selatan disebabkan oleh pertubasi atau perubahan interaksi gravitas, khususnya oleh planet Jupiter.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement