Selasa 29 Jun 2021 13:46 WIB

Siswa SMA di Solo Bakal Divaksin

Dengan vaksinasi siswa SMA, diharapkan PTM nanti akan lebih aman

Rep: binti sholikah/ Red: Hiru Muhammad
Pemerintah Kota Solo melakukan jemput bola vaksinasi Covid-19 dengan mengoperasionalkan layanan mobil keliling mulai Selasa (15/6).
Foto: Humas Pemkot Solo
Pemerintah Kota Solo melakukan jemput bola vaksinasi Covid-19 dengan mengoperasionalkan layanan mobil keliling mulai Selasa (15/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana melakukan vaksinasi Covid-19 kepada siswa tingkat SMA yang berusia di atas 18 tahun. Hal itu sebagai persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) dan mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan, para orang tua murid kerap bertanya-tanya terkait kepastian sekolah tatap muka yang direncanakan mulai tahun ajaran baru pada Juli mendatang.

"Kalau saya tetap optimistis. Tapi kalau ada instruksi dari Pak Gubernur Jateng dan Pak Menteri misalnya harus dipending dulu ya kami pending dulu. Tapi antisipasi dari Pemkot Solo adalah nanti akan memvaksin anak-anak SMA," terang Gibran kepada wartawan, Senin (28/6).

Dengan vaksinasi kepada siswa SMA, diharapkan penyelenggaraan PTM nantinya semakin aman. "Gurunya sudah divaksin, muridnya divaksin, aman semua," ujarnya.

Gibran menyebut, vaksinasi untuk siswa SMA diprioritaskan bagi yang ber-KTP Solo terlebih dahulu. Namun, jika sekiranya di satu sekolah ada banyak murid ber-KTP luar Solo, maka juga harus divaksin agar membentuk kekebalan komunitas (herd immunity).

"Ini mau didata dulu. Nanti akan segera saya putuskan. Yang jelas karena kemarin vaksinasi untuk umum berhasil, ini kami ingin vaksinasi khusus untuk adik-adik di SMA biar sekolah itu benar-benar jadi klaster yang aman," ungkap putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut.

Gibran mengklaim, capaian vaksinasi di Solo termasuk paling cepat dengan capaian tertinggi di Jawa Tengah. Bahkan, capaiannya lebih tinggi dari Semarang. "Makanya antisipasi kami ya jangan sampai zona merah lah antisipasi dengan percepat vaksinasi ini," imbuhnya.

Menurutnya, antusias masyarakat dalam mengikuti vaksinasi cukup tinggi. Ketika Pemkot membuka tautan pendaftaran vaksinasi, maka dalam beberapa jam kuotanya sudah habis.

Pemkot juga mengoperasionalkan bus keliling dan mobil klinik untuk mempercepat capaian vaksinasi. Dua armada tersebut dikhususkan bagi warga pralansia dan lansia agar mempermudah. Sedangkan untuk warga berusia di bawah 50 tahun diminta untuk vaksinasi ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, vaksinasi untuk siswa SMA tidak menyalahi aturan karena hanya yang berusia 18 tahun ke atas. "Kalau anak-anak aktif sudah menggunakan kanal pendaftaran lain. Mungkin ada yang belum, maka kami vaksin," ucap Siti.

Siti menyebutkan, capaian vaksinasi saat ini mencapai 186,6 persen dari target untuk tahap 1 dan tahap 2. Capaian vaksinasi lansia masih 90,2 persen dari target. Jumlah lansia di Solo sekitar 75 ribu orang. Jumlah lansia yang sudah divaksin sekitar 45 ribu."Kami masih ngejar vaksinasi lansia. Meski sudah dibuka untuk usia 18 tahun ke atas, target lansia utama. makanya saya jemput bola dengan dua mobil," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement